Alimannews.com – Presiden terbaru Amerika Serikat yang menang terpilih pada hari Rabu, 6 November 2024 Donald Trump, masih menjadi sorotan media di dunia seputar kegiatan memilih beberapa menteri-menterinya.
Para pemimpin Muslim Amerika menyatakan kekecewaannya setelah mendukung Donald Trump dalam memenangkan pilpres AS. Mereka protes karena susunan kabinet Trump pro-Israel.
Michigan adalah satu dari tujuh swing state pada pemilu AS 2024 lalu. Trump berhasil menang meyakinkan di Michigan yang menjadi negara bagian yang punya populasi Muslim besar.
Jadi sudah tidak diragukan lagi Michigan adalah salah satu negara bagian yang dapat menentukan pemenang pemilu presiden Amerika Serikat yang berkompetisi termasuk di 2024 antara Donald Trump dan Kamala Harries.
Dukungan Muslim dari negara bagian Amerika ini kepada Trump dalam pilpres AS tak lepas dari janji-janji kampanye untuk mengakhiri perang Israel di Gaza.
“Trump menang karena kami dan kami tidak senang atas pilihannya Menlu dan lainnya,” ucap Chowdhury dikutip dari media reuters.
Trump telah memilih senator Marco Rubio untuk mengisi posisi Menlu AS. Rubio adalah pendukung garis keras Israel. Ia pernah menyebut tidak akan mendukung gencatan senjata Gaza. Rubio menginginkan Israel membasmi Hamas di Gaza.
Selain itu, Trump juga menunjuk eks Gubernur Arkansas Mike Huckabee sebagai Dubes AS untuk Israel. Selain pendukung Zionis, Huckabee dikenal penolak two state solution.
Presiden terpilih Trump juga mencalonkan Mike Huckabee, mantan gubernur Arkansas dan konservatif pro-Israel. Huckabee mendukung pendudukan Israel di Tepi Barat dan menyebut solusi dua negara di Palestina “tidak bisa dilaksanakan.”
Menurut Rexhinaldo Nazarko tokoh Muslim lainnya di AS, sebenarnya penduduk Islam berharap Trump memilih anggota kabinet yang berupaya menciptakan perdamaian dunia terutama perdamaian di Palestina.
“Ini sangat mengecewakan. Sepertinya pemerintahan ini dipenuhi oleh kaum neokonservatif dan orang-orang yang sangat pro-Israel dan pro-perang, yang merupakan kegagalan di pihak Presiden Trump, terhadap gerakan pro-perdamaian dan anti-perang,” ucap Nazarko.