Scroll untuk baca artikel
Example 300x300
Example 728x250
Berita

Kemkomdigi–MyRepublic Salurkan Internet Gratis 500 Mbps ke Enam Sekolah Terdampak Banjir di Sumut

72
×

Kemkomdigi–MyRepublic Salurkan Internet Gratis 500 Mbps ke Enam Sekolah Terdampak Banjir di Sumut

Sebarkan artikel ini
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid dalam acara Roketin Generasi Tunas Digital di SMA Dharmawangsa Medan, Sabtu (13/12/2025). (Foto:Humas_Kemkomdigi)

ALIMANNEWS.COM, MEDAN — Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) bekerja sama dengan MyRepublic menyalurkan bantuan layanan internet gratis berkecepatan 500 Mbps selama satu tahun kepada enam sekolah terdampak bencana banjir di Provinsi Sumatra Utara.

Bantuan konektivitas tersebut diharapkan mampu memulihkan dan menunjang kembali proses belajar-mengajar yang sempat terganggu akibat bencana alam.

Promo untuk Anda
Example 300x300
Promo server terbaik

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid menyatakan, dukungan internet ini merupakan bagian dari upaya pemerintah menghadirkan pembelajaran digital yang inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan agenda transformasi digital nasional.

“Semoga dukungan kemanusiaan dari sisi konektivitas ini dapat menunjang pengajaran digital sejalan dengan program Bapak Presiden,” ujar Meutya Hafid dalam kegiatan Roketin Generasi Tunas Digital di SMA Dharmawangsa Medan, Sabtu (13/12/2025).

Selain penyaluran internet gratis, Kemkomdigi juga melakukan pengukuhan Duta Roketin Generasi Tunas Digital dari kalangan siswa. Program ini bertujuan menumbuhkan budaya digital yang aman, sehat, dan beretika di lingkungan sekolah.

Para duta tersebut bertugas menyosialisasikan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS) serta mengedukasi teman sebaya mengenai pemanfaatan ruang digital yang aman dan bertanggung jawab.

“Anak-anak juga diminta untuk mensosialisasikan pentingnya penundaan usia masuk media sosial sesuai dengan tumbuh kembang anak,” tutur Meutya.

Meutya menegaskan, perlindungan anak di ruang digital tidak cukup hanya melalui regulasi, tetapi harus diiringi praktik nyata dan keteladanan dari lingkungan terdekat, termasuk orang tua dan tenaga pendidik.

“Kalau anak-anaknya tidak boleh bersosial media, guru-gurunya juga jangan di depan anak-anaknya main media sosial. Guru harus memberi contoh yang baik,” tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahaya adiksi media sosial yang dapat mengganggu tumbuh kembang serta kesehatan mental anak.

Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatra Utara Surya mengapresiasi bantuan layanan internet gratis tersebut. Ia menilai langkah ini dapat memperkecil kesenjangan digital antar sekolah sekaligus mendorong inovasi pembelajaran berbasis teknologi.

“Kami berkomitmen memastikan seluruh peserta didik memperoleh kesempatan yang sama untuk menikmati pendidikan digital,” ujar Surya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *