Scroll untuk baca artikel
Example 300x300
Example 728x250
Berita

Pramono: Salat Subuh Berjamaah Wujud Keberpihakan pada Warga

18
×

Pramono: Salat Subuh Berjamaah Wujud Keberpihakan pada Warga

Sebarkan artikel ini
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melaksanakan salat Subuh berjamaah bersama para habaib dan ulama, di Balai Kota Jakarta, pada Jumat (19/12). (Foto: Ist)

ALIMANNEWS.COM, JAKARTA – Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, melaksanakan salat Subuh berjamaah bersama para habaib dan ulama, di Balai Kota Jakarta, pada Jumat (19/12). Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam memperkuat kerukunan umat beragama, menyelesaikan persoalan strategis Jakarta, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kebijakan yang berpihak kepada kelompok rentan.

Gubernur Pramono juga menekankan pentingnya menjaga kerukunan umat beragama di Jakarta. Ia menyatakan, Pemprov DKI Jakarta memberikan ruang seluas-luasnya bagi kegiatan keagamaan, termasuk penggunaan Monumen Nasional (Monas) untuk kegiatan shalawat dan keagamaan lainnya.

Promo untuk Anda
Example 300x300
Promo server terbaik

“Tidak semua orang memiliki kesempatan dan tingkat keimanan yang sama. Oleh karena itu, pemerintah wajib memberikan ruang dan kesempatan agar kehidupan beragama di Jakarta berjalan dengan harmonis,” ujarnya.

Lebih lanjut, Gubernur Pramono menyampaikan, pada masa awal kepemimpinannya, Pemprov DKI Jakarta fokus menyelesaikan sejumlah persoalan strategis yang belum tuntas dari periode sebelumnya. “Saya ingin menyelesaikan persoalan-persoalan yang belum terselesaikan dengan baik. Mulai dari monorel di Jalan Rasuna Said, penguatan Lembaga Masyarakat Adat Betawi, hingga penyelesaian Kali Jodo dan Rumah Sakit Sumber Waras,” tuturnya.

Ia menjelaskan, persoalan monorel di Jalan Rasuna Said kini telah selesai dari sisi hukum dan akan mulai dibongkar serta diperbaiki pada Januari mendatang. Sementara itu, lahan Rumah Sakit Sumber Waras saat ini sepenuhnya berada di bawah kewenangan Pemprov DKI Jakarta dan akan dikembangkan menjadi rumah sakit bertaraf internasional serta diajukan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN).

Gubernur Pramono juga menegaskan komitmennya untuk melanjutkan dan menyempurnakan legacy pembangunan Jakarta International Stadium (JIS). Salah satu fokus utama adalah penyelesaian akses transportasi dengan menghubungkan kawasan Ancol dan JIS melalui pembangunan jembatan sepanjang 350 meter, serta integrasi transportasi publik.

“Dengan akses parkir di Ancol dan dukungan transportasi massal, persoalan kemacetan di sekitar JIS diharapkan dapat diatasi, sehingga JIS benar-benar menjadi aset jangka panjang bagi Jakarta,” imbuhnya.

Selain itu, Gubernur Pramono menyoroti isu kemiskinan dan ketimpangan sosial sebagai tantangan utama Jakarta. Ia menyebut, meskipun terjadi penurunan tingkat kemiskinan, Pemprov DKI Jakarta tetap fokus menekan ketimpangan melalui kebijakan yang berpihak pada masyarakat kurang mampu.

Menurutnya, terdapat tiga sektor yang tidak boleh dikurangi anggarannya, yakni pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus dan Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), layanan kesehatan, serta program perlindungan sosial. Bahkan, Pemprov DKI Jakarta memperluas KJMU hingga jenjang S2 dan S3 serta menyiapkan program beasiswa luar negeri bagi warga dari keluarga tidak mampu.

“Pendidikan adalah kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan. Karena itu, keberpihakan kepada warga yang belum beruntung harus terus dijaga,” tegasnya.

Menutup sambutannya, Gubernur Pramono mengapresiasi kehadiran para ulama dan masyarakat dalam kegiatan Subuh berjamaah tersebut. Ia berharap, kegiatan keagamaan di Balai Kota dapat terus dilaksanakan sebagai bagian dari upaya memperkuat spiritualitas dan kebersamaan.

“Semoga kegiatan ini membawa keberkahan bagi kita semua dan semakin mempererat kebersamaan dalam membangun Jakarta yang berkeadilan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *