Scroll untuk baca artikel
Example 300x300
Example 728x250
HajiIslami

Penutupan Haji 2025, Menag Beberkan Kunci Sukses 5BPH

66
×

Penutupan Haji 2025, Menag Beberkan Kunci Sukses 5BPH

Sebarkan artikel ini
Konferensi Pers Penutupan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/2025 M. (Foto:Kemenag)

Jakarta | alimannews.com – Penyelenggaraan operasional ibadah haji tahun 1446 Hijriah/ 2025 Masehi secara formal sudah berakhir. Kelompok terbang( kloter) terakhir jemaah haji Indonesia datang di Tanah Air pada Jumat, 11 Juli 2025. Menteri Agama( Menag) Nasaruddin Umar mengantarkan rasa syukur atas kelancaran serta kesuksesan segala rangkaian penerapan ibadah haji tahun ini.

” Alhamdulillah, segala tahapan operasional haji 1446 H/ 2025 Meter sudah berjalan dengan baik. Secara universal, penyelenggaraan haji tahun ini berhasil. Kita bersyukur seluruh tantangan serta dinamika di lapangan bisa diatasi dengan baik oleh PPIH Arab Saudi,” ucap Menag di Jakarta, Senin( 14/ 7/ 2025).

Promo untuk Anda
Example 300x300
Promo server terbaik

Rangkaian Operasional Sepanjang 72 Hari

Operasional haji diawali semenjak 1 Mei 2025 dengan keberangkatan jemaah ke Tanah Suci lewat 2 gelombang. Total 203. 149 jemaah Indonesia diberangkatkan dalam 525 kloter, yang terdiri atas:

Gelombang I: 103. 806 jemaah dalam 266 kloter mendarat di Madinah.

Gelombang II: 99. 343 jemaah mendarat di Jeddah.

Buat pemulangan, 101. 339 jemaah kembali lewat Lapangan terbang Internasional King Abdul Aziz Jeddah serta 101. 274 jemaah yang lain lewat Lapangan terbang Amir Muhammad bin Abdul Aziz( AMAA) Madinah.

Macam Penerapan Ibadah serta Layanan Khusus

Kebanyakan jemaah Indonesia( 99, 29%) melakukan haji tamattu’, sedangkan 0, 66% menunaikan haji ifrad serta 0, 04% haji qiran. Sebanyak 10. 141 jemaah menjajaki Tarwiyah, sedangkan 34 jemaah disafariwukufkan oleh Klinik Kesehatan Haji Indonesia( KKHI) serta 495 jemaah yang lain menemukan layanan safari wukuf spesial buat lanjut usia serta penyandang disabilitas. Tidak hanya itu, 334 jemaah dibadalhajikan, terdiri dari 159 jemaah yang meninggal serta 175 jemaah yang sakit.

Menag pula mengantarkan kalau dikala ini ada 40 jemaah yang masih menempuh perawatan di Arab Saudi. Mereka hendak senantiasa didampingi oleh regu Kantor Urusan Haji( KUH) di KJRI Jeddah. Pencarian terhadap 3 jemaah yang belum ditemukan—Nurimah Mentajim, Sukardi, serta Hasbullah—masih terus dicoba.

Tercatat 447 jemaah Indonesia meninggal sepanjang penerapan haji, menyusut dibanding tahun kemudian yang menggapai 461 jemaah.

Layanan Akomodasi, Mengkonsumsi, serta Transportasi

PPIH Arab Saudi mempersiapkan 312 hotel, terdiri atas 212 di Makkah serta 100 di Madinah. Segala hotel di Madinah terletak di kawasan Markaziyah, sedangkan jarak hotel terjauh di Makkah cuma dekat 4, 5 kilometer dari Masjidil Haram.

Buat mengkonsumsi, lebih dari 15, 5 juta boks katering dibagikan kepada jemaah serta petugas, tercantum:

Madinah Gelombang I: 2. 665. 812 boks

Madinah Gelombang II: 2. 396. 667 boks

Fase puncak haji( Armuzna): 3, 7 juta boks makanan

Dari segi transportasi, PPIH mengoperasikan ribuan armada bis, tercantum:

  1. 574 armada buat gelombang I
  2. 534 armada buat gelombang II
  3. 193 trip bis shalawat sepanjang 42 hari di Makkah yang melayani jemaah 24 jam ke Masjidil Haram.

Terobosan serta Inovasi: Resep 5BPH

Menag mengatakan kalau kesuksesan haji tahun ini ditopang oleh strategi inovatif yang diucap Resep 5BPH— terdiri dari 5 terobosan( 5B), 5 pengembangan progresif( 5P), serta 5 harapan( 5H).

5 Terobosan Baru( 5B):

Penyusutan rerata Bayaran Penyelenggaraan Ibadah Haji( BPIH) dari Rp93, 4 juta jadi Rp89, 4 juta.

Penangkalan dominasi layanan haji dengan mengaitkan 8 syarikah.

Publikasi dini catatan jemaah haji spesial yang berhak melunasi.

Pembayaran Dekameter lewat skema Adahi serta Baznas.

Pelibatan 3 maskapai: Garuda Indonesia, Saudi Airlines, serta Lion Air.

5 Pengembangan Progresif( 5P):

Kenaikan ekspor bumbu Nusantara sebesar 450 ton.

Pengembangan skema murur buat jemaah tertentu.

Optimalisasi sistem pelaporan kilat Kawal Haji.

Pelaksanaan Fast Track di 3 embarkasi.

Penguatan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu( Siskohat).

5 Harapan( 5H):

Percepatan penyiapan regulasi baru haji.

Percepatan transisi ke Tubuh Penyelenggara Haji( BPH).

Transformasi layanan yang adaptif serta responsif.

Penguatan komitmen terhadap istitha’ ah( keahlian) kesehatan.

Mewujudkan penyelenggaraan haji yang berakibat spiritual, sosial, serta ekonomi.

Persiapan Pembuatan BPH

Menag Nasaruddin pula mengantarkan kalau tahun ini mungkin jadi tahun terakhir Departemen Agama selaku pelaksana utama haji, bersamaan dengan terbitnya Peraturan Presiden No 154 Tahun 2024 tentang pembuatan Tubuh Penyelenggara Haji( BPH). Proses perbaikan terhadap Undang- Undang No 8 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji pula lagi berlangsung.

“ BPH muncul spesial buat mengelola penyelenggaraan haji. Kita doakan bersama supaya mutu layanan serta jemaah haji Indonesia terus menjadi baik ke depan,” ucap Menag menutup pernyataannya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *