Scroll untuk baca artikel
Example 300x300
Example floating
Example floating
Example 728x250
Berita

Sambut Hari Bumi, Kemenag Gencarkan Pelestarian Lingkungan lewat Masjid, KUA, dan Wakaf Hutan

108
×

Sambut Hari Bumi, Kemenag Gencarkan Pelestarian Lingkungan lewat Masjid, KUA, dan Wakaf Hutan

Sebarkan artikel ini
Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad

Jakarta | alimannews.com – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) terus memperkuat peran institusi keagamaan dalam upaya pelestarian lingkungan melalui Gerakan Ekoteologi Nasional. Program ini difokuskan pada peran strategis masjid, Kantor Urusan Agama (KUA), dan pengembangan wakaf hutan.

Langkah tersebut merupakan tindak lanjut dari Surat Edaran Sekretaris Jenderal Kemenag Nomor 182 Tahun 2025 tentang Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa. Edaran ini ditujukan kepada seluruh satuan kerja Kemenag, termasuk lembaga pendidikan keagamaan dan rumah ibadah. Penanaman pohon dijadwalkan berlangsung serentak pada 22 April 2025 dalam peringatan Hari Bumi.

Promo untuk Anda
Example 300x300
Promo server terbaik

Direktur Jenderal Bimas Islam, Abu Rokhmad, menjelaskan, pihaknya tengah menyiapkan sejumlah program yang melibatkan institusi keagamaan sebagai penggerak utama kesadaran ekoteologi umat. “Kita ingin umat beragama memandang kelestarian lingkungan sebagai bagian dari ibadah,” ujarnya di Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Abu menambahkan, sesuai edaran tersebut, penanaman pohon akan difokuskan pada titik-titik strategis seperti rumah ibadah, KUA, madrasah, pesantren, serta lembaga pendidikan keagamaan. Khusus di lingkungan Bimas Islam, Subdirektorat Kemasjidan akan menjadi pelaksana utama di masjid-masjid yang memiliki lahan terbuka atau pekarangan.

Menurutnya, masjid memiliki potensi besar sebagai pusat edukasi ekologi. Program Eco-Masjid telah diluncurkan dengan pendekatan ramah lingkungan, mencakup pengelolaan sampah, pemanfaatan energi terbarukan, dan penghijauan kawasan ibadah.

“Masjid akan menjadi motor dakwah lingkungan. Edukasi melalui khotbah Jumat, majelis taklim, dan pelatihan akan kami selaraskan dengan semangat ekoteologi,” jelasnya.

Selain masjid, KUA juga dinilai strategis untuk dikembangkan sebagai model KUA Hijau. Penanaman pohon akan diintegrasikan dalam layanan keagamaan, termasuk bimbingan pranikah dan penyuluhan agama.

“Melalui Penyuluh Agama Islam, kita akan menyampaikan pesan ekoteologi secara menyeluruh, dari penyuluhan hingga pengajian. Edukasi lingkungan akan diintegrasikan dalam materi dakwah,” imbuh Abu.

Ia juga mengatakan bahwa Kemenag mendorong pengembangan wakaf berbasis lingkungan. Sejumlah program telah dikembangkan, seperti Wakaf Hutan, Wakaf Sumur, Wakaf Pokok Kopi, hingga budidaya rumput laut berbasis zakat.

Abu mencontohkan pembangunan Wakaf Sumur di Nusa Tenggara Timur (NTT) yang melayani masyarakat lintas agama, serta pengembangan Kampung Zakat yang mengintegrasikan pemberdayaan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan.

“Inisiatif ini tidak hanya menciptakan harmoni sosial, tetapi juga menjaga ekosistem dan sumber daya alam,” ungkapnya.

Gerakan ekoteologi ini juga melibatkan kerja sama lintas kementerian, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk penyediaan bibit pohon, serta dukungan dari pemerintah daerah dan kelompok tani dalam pelaksanaan di lapangan.

“Penanaman pohon akan dilakukan secara serentak dengan sistem pemantauan berbasis teknologi geotagging (GPS dan peta digital) untuk melacak pertumbuhan dan mengevaluasi keberlanjutan program. Kemenag menargetkan laporan rutin dan pemetaan dampak sosial serta ekologis dari gerakan ini,” jelas Abu.

Ia berharap keberhasilan gerakan ini tidak hanya diukur dari jumlah pohon yang ditanam, tetapi juga dari meningkatnya kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pelestarian lingkungan berbasis nilai-nilai keagamaan.

“Bumi ini adalah titipan, bukan warisan. Kita punya tanggung jawab spiritual untuk menjaganya. Dengan masjid, KUA, dan wakaf, kita menanam bukan hanya pohon, tapi harapan,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *